Jihad; dalam Perspektif al-Quran dan Alkitab (Part A)
Jihad adalah kata yang selalu kita dengar bila terjadi bom di tempat-tempat umum dan memakan begitu banyak korban tak bersalah yang berasal dari Muslim maupun korban dari umat Kristiani. Bila ada teroris tertangkap mereka selalu mengatas-namakan jihad atas semua kerusuhan yang telah mereka timbulkan dan mereka tidak pernah takut akan kematian atau hukuman dunia yang akan mereka terima. Indonesia sebagai negara dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam sering menjadi sasaran para teroris yang mengatasnamakan jihad.
Begitu sempit makna jihad yang dipahami oleh saudara kita sesama muslim tersebut, hingga menyudutkan posisi Islam di mata dunia. Kritikan dan hujatan keras bermunculan dan tidak sedikit yang berasal dari orang Islam sendiri. Begitu pentingnya sebuah interpretasi yang tepat akan kata jihad itu, sehingga tidak secara sederhana dialihbahasakan sebagai peperangan melawan orang non-Islam.
Di sisi lain, muncul upaya baru yang diciptakan oleh musuh-musuh Islam, yakni meminggirkan dan menghilangkan makna serta pengaruh istilah-istilah Islam di tengah-tengah kaum Muslim. Salah satu istilah yang berusaha mereka eliminir dan kaburkan adalah istilah jihad. Hal itu dilakukan bukan saja dengan menciptakan stereotipe negatif tentang jihad, mujahid dan syahid, tetapi juga dengan mengalihkan makna jihad secara syar’i ke pengertian jihad secara bahasa (lughawi) yang bersifat lebih umum.
Sementara negara-negara barat hingga kini tetap giat mempropagandakan pandangan bahwa jihad sama dengan teror, mujahidin sama dengan teroris atau ekstremis yang harus dimusuhi, dilawan, dan dibinasakan. Mereka khawatir dengan bangkitnya semangat kaum Muslim melawan hegemoni sistem kufur yang muncul di negara-negara barat. Beberapa pihak lain, mengarahkan makna jihad dalam pengertian yang lebih luas, mencakup jihad pembangunan, jihad menuntut ilmu, jihad mencari nafkah, jihad ekonomi, jihad politik dan sejenisnya. Semua itu mengaburkan makna jihad yang sebenarnya. Dalam skala yang lebih sempit lagi, kata jihad ternyata juga sengaja dipelintir dan dipolitisasi untuk menghadang atau melawan kelompok tertentu yang bertentangan dengan kelompok mereka. Inilah yang sekarang terjadi di negeri ini.
Tidak dipungkiri, kata jihad memiliki pengaruh yang amat luas, dan masih memiliki greget yang mendalam di kalangan kaum Muslim. Gaung jihad akan segera menghentakkan kaum Muslim, yang sehari-harinya biasa-biasa saja, seketika kita berubah wujud menjadi luar biasa. Fenomena semacam ini amat dipahami, baik oleh musuh-musuh Islam maupun kalangan Muslim sendiri. Tidak aneh jika kata jihad sering dipelintir maknanya untuk kepentingan politik negara-negara besar maupun kalangan-kalangan tertentu.
Untuk meluruskan persepsi keliru tentang makna jihad agar tidak digunakan untuk kepentingan politik tertentu, yang dengan gampang mengangkat perkara ini guna menghadang pihak lain yang menghalang-halangi atau mengganggu eksistensi dan kepentingan kelompok mereka, sangatlah penting menjelaskan hakikat jihad yang sebenarnya kepada seluruh kaum Muslim.
Mengamati semua perkembangan interpretasi makna jihad dan segala kepentingan yang berada di belakangnya, dalam artikel ini, penulis akan membahas tentang jihad dalam perspektif al-Quran, sebagai Kitab Suci umat Islam dan mengkomparasikannya dengan pemaknaan jihad dalam Injil (Bible).
Post a Comment