Ketika Sengkuni Berbisik
Table of Contents
Ia adalah saudara dari Gandari, Istri dari Prabu Drestarastra yang melahirkan Para Kurawa. Kurawa adalah sebutan untuk anak-anak Prabu Drestarastra dan Gandari yang berjumlah 100 orang. Jadi Sengkuni adalah Paman dari para Kurawa.
Destrarasta adalah kakak dari Prabu Pandu, Raja Hastina Pura, ayah dari Para Pandhawa. Dengan demikian, Kurawa dan Pandhawa adalah saudara Sepupu.
Sengkuni, dulunya bernama Harya Suman, putra Raja Suwaja dari Kerajaan Plasajenar. Harya Suman memiliki wajah yang rupawan. Ia berubah menjadi buruk rupa setelah dihajar oleh Patih Gandamana (patih kerajaan Hastina). Dikisahkan bahwa Suman telah menjebak Patih Gandamana karena ingin menggantikan posisi Gandamana sebagai Patih Hastina Pura.
Namun, Gandamana berhasil selamat dari jebakan dan mengejar Suman. Karena dihajar habis-habisan oleh Gandamana, wajah Suman yang tampan akhirnya menjadi buruk rupa. Sejak saat ini Suman disebut dengan Sangkuni, dari kata "saka" dan "uni" yang berarti "dari ucapan"; ia dihajar dan menjadi buruk rupa karena ucapannya sendiri yang telah menebar fitnah dan provokasi untuk menggulingkan Patih Gandamana.
Ketika ayah Sengkuni, Prabu Suwala meninggal, kakaknya, Prabu Gandara menggantikan sang Ayah menjadi Raja. Dalam sebuah sayembara untuk Memperebutkan Dewi Kunthi, Prabu Gandara ditemani adiknya Gandari dan Sengkuni juga berangkat ke Sayembara tersebut. Tapi, kedatangan mereka terlambat, karena sayembara telah dimenangkan oleh Prabu Pandu dari Hastina Pura.
Prabu Gandara menantang Prabu Pandhu untuk merebut Dewi Kunthi, dengan mempertaruhkan Adiknya, Gandari sebagai persembahan jika ia kalah nanti. Kesaktian Pandu ternyata jauh diatas Gandara, dan Gandara pun harus meregang nyawa. Gandari dan Sengkuni akhirnya dibawa oleh Pandu ke Hastina Pura.
Sesampainya di Hastina, Sengkuni sebenarnya senang karena Gandari akan menjadi Istri dari Prabu Pandu. Sengkuni mengidolakan Prabu Pandu dan berharap hasil pernikahan dengan adiknya akan menghasilkan keturunan yang hebat.
Namun, gayung tak bersambut. Prabu Destrarastra, menginginkan Gandari sebagai Istrinya. Prabu Pandu pun dengan sukarela menyerahkan Gandari kepada Kakaknya.
Dari sinilah semuanya berawal
Keluarga besar Gandari yang menyadari bahwa secara "hitungan" Gandari tidak cocok dengan Destrarastra lalu mengambil solusi untuk menikahkan dahulu Gandari dengan Seekor Kambing, tanpa sepengetahuan Destrarastra.
Singkat cerita, pada kemudian hari, Destrarastra mengetahui bahwa Istrinya, adalah Janda Kambing. Maka, Ia menghukum seluruh keluarga Sengkuni dan memenjarakan 100 orang keluarganya, termasuk Sengkuni.
Mereka disiksa dan hanya diberi makan satu butir nasi setiap harinya di Penjara.
Karena siksaan yang begitu berat, Akhirnya mereka sepakat untuk membalas dendam pada Kerajaan Hastina Pura.
Salah satu dari mereka harus ada yang selamat dan membawa misi khusus untuk mengacaukan seluruh keluarga Hastina Pura. Dari kesepakatan, akhirnya, Sengkuni lah yang terpilih untuk mengemban misi tersebut. Mereka mengijinkan Sengkuni untuk memakan daging mereka (kanibal) agar Sengkuni bisa bertahan hidup selama menjalani hukuman.
Penindasan dan Ketidakadilan yang Sengkuni rasakan terhadap diri dan keluarganya, menjadi pemicu yang sangat luar biasa dan membentuknya menjadi seseorang seperti yang kita kenal saat ini.
Oke, Break Bentar.
Sobat Santri pasti udah nonton Film Joker kan?
Itu lho, salah satu Musuh Batman yang sangat fenomenal.
Kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain dan dalam mengatur stategi misi-misinya sangat menyulitkan Batman dan para petugas kepolisian.
Kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain dan dalam mengatur stategi misi-misinya sangat menyulitkan Batman dan para petugas kepolisian.
Ia selalu fokus dalam tujuan besar. Ia tidak mempunyai ambisi pribadi untuk menjadi penguasa jalanan. Ia hanya ingin agar misi yang ia anggap benar bisa tercapai dengan baik.
Kemampuan joker dalam berbicara, memainkan psikologi lawan bicaranya bahkan mampu mempengaruhi seorang Psikiater, Dr. Harley Quinn. Harley Quinn yang pada awalnya bertugas untuk memberikan terapi kejiwaan pada Joker, malah terjatuh dalam pengaruh Joker dan akhirnya menjadi pendamping utama Joker dalam setiap misinya.
Hai Sobat,
Apakah kita sudah melihat benang merahnya? xi xi xi
Apakah kita sudah melihat benang merahnya? xi xi xi
Tepat Sekali, baik Joker dan Sengkuni, awalnya adalah orang yang normal biasa. Mereka menjadi Penjahat Elit, karena perundungan, hinaan, kegetiran dan siksaan yang luar biasa serta ketidak adilan yang mereka terima.
Misi balas dendam pada seluruh sistem kemasyarakatan, itulah yang mereka citakan. Merubah tatanan menjadi seperti yang mereka idealkan.
Balik ke Sengkuni.
Dendam yang luar biasa atas siksaan yang diterima keluarganya telah melahirkan Sengkuni yang baru; penuh dendam dan pembalasan.
Semua yang Sengkuni lakukan, bukan untuk Kekuasaan, tapi untuk Kesetiaan; Kesetiaan pada janji dan misi keluarga.
Benar, bahwa langkah yang diambil sengkuni adalah langkah yang SALAH. Namun memang, menjadi Sengkuni tidaklah mudah.
Sengkuni Masa Kini
Banyak yang meniru gaya Sengkuni dengan menebar fitnah dan hoax, namun tujuannya hanya sempit, hanya berkisar untuk tujuan Harta dan Kekuasaan.
Sengkuni, bagaimanapun kejahatan yang telah ia lakukan, sama sekali bukan karena ingin menjadi penguasa atau untuk mendapatkan harta.
Kita harus mengakui sengkuni sebagai sosok tangguh dengan kemampuan mengatur trik dan strategi yang luar biasa.
Sengkuni yang seorang diri ini, berhasil merebut posisi Patih di Kerajaan Hastina Pura dari tangan Gandamana. Sengkuni menjadi sosok penting dalam tiap keputusan yang dibuat oleh Kerajaan Hastina.
Dengan kemampuannya merangkai kata, Ia bahkan mampu mengalahkan argumen Bisma, salah satu sesepuh keluarga kerajaan Hastina Pura.
Sengkuni juga berhasil menjadi orang dibalik terusirnya Pandawa dari Istana Indraprasta dan para Pandawa harus menjalani hidup di Hutan selama 12 Tahun.
Sengkuni sebenarnya bukan orang yang sakti secara fisik, tapi kemampuan dalam mengolah kata dan kecerdasannya dalam mengatur strategi telah berhasil mengantarkannya untuk mencapai apa yang ia citakan, yaitu mengacaukan keluarga Besar Hastina Pura.
Perang Baratayudha adalah wujud keberhasilan Sengkuni dalam menjalankan misinya. Perang Saudara antara Pandhawa dan Kurawa ini menelan banyak korban dan menciptakan kesengsaraan di Masyarakat.
Di Akhir perang Bratayudha, Sengkuni memang mati. Namun, kehancuran Masif pada tatanan pemerintahan dan masyarakat Hastina Pura telah terjadi.
Jika saja, Prabu Destrarastra bisa bersikap lebih bijak dalam memberikan hukuman karena "penipuan" oleh keluarga sengkuni, maka mungkin Sengkuni tetap menjadi Harya Suman yang hidup normal seperti biasa.
Tidak bertransformasi menjadi sosok Sengkuni yang mengadu domba, memecah belah warga, merusak tatanan apik yang telah tertata.
Kisah Sengkuni dan Joker, walaupun sebagian menganggap hanya fiksi belaka, seharusnya bisa menjadi Intropeksi; agar tidak muncul di kemudian hari, joker-joker serta sengkuni-sengkuni baru yang merusak, mengadu domba, meracuni dan mempengaruhi nalar berfikir yang ada, baik pada masyarakat maupun pada diri kita sendiri.
------------- (Irphan Aja) -----------------
Post a Comment