Aksesories Laptop n Komputer

Kisah Nabi Luth dan Penyimpangan Seksual Kaum Sodom

Table of Contents
kisah nabi luth , kisah kaum sodom , kisah nabi luth dan kaum sodom

Nabi Luth dan Kaum Sodom

Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa bejat moralnya dan sudah sedemikian parah penyakit sosialnya, diutuslah Nabi Luth sebagai pesuruh dan rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan, kejahiliahan dan kesesatan dan membawanya ke alam yang bersih, bermoral dan berakhlak luhur. 

Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan mungkar, menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhami oleh Iblis dan syaitan. 

la memberi penerangan kepada mereka bahwa Allah yang telah menciptakan mereka dan alam sekitar mereka tidak meridhai amal-perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal perbuatan mereka. Yang berbuat baik dan beramal saleh akan diganjar dengan surga di akhirat, sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan mendapat ganjaran masuk neraka Jahannam.

Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat dan kebiasaan melakukan Gay dan lesbian, karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati-nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung di dalam penciptaan manusia menjadi dua jenis pria dan wanita. 

Juga kepada mereka diberi nasehat dan dianjurkan agar menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan cara-cara perampasan, perampokan serta pembegalan yang selalu mereka lakukan di antara sesama mereka dan terutama terhadap pendatang-pendatang yang mengunjungi Sadum. 

Diterangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena akan menimbulkan kekacauan dan ketidak-amanan di dalam negeri, sehingga masing-masing dari mereka tidak akan merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.

Demikianlah Nabi Luth melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya. la tidak henti-hentinya menggunakan tiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara perorangan, mengajak mereka agar beriman dan percaya kepada Allah, menyembah-Nya, melakukan amal saleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar.

Akan tetapi kebejatan moral dan kerusakan akhlak sudah mengakar kuat di dalam pergaulan hidup mereka dan pengaruh hawa-nafsu dan penyesatan syaitan sudah begitu menguasai tindak-tanduk mereka. Maka, dakwah dan ajakan Nabi Luth yang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapatkan tanah yang subur di dalam hati dan fikiran mereka dan berlalu laksana suasana teriakan di tengah-tengah padang pasir. 

Telinga-telinga mereka sudah menjadi pekak bagi ajaran-ajaran Nabi Luth sedang hati dan fikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran-ajaran syaitan dan Iblis.

Akhirnya kaum Luth merasa jemu dan kesal hati mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak berputus-putus itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau menghadapi pengusiran dirinya dari Sadum bersama semua keluarganya. 

Dari pihak Nabi Luth pun merasa sudah tidak ada harapan lagi masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan kebobrokan moral mereka dan bahwa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan keras kepala itu hanya merupakan penghamburan tenaga dan fikiran serta penyia-nyiaan waktu belaka. 

Obat satu-satunya, menurut fikiran Nabi Luth, untuk mencegah penyakit akhlak yang sudah parah itu menular kepada tetangga-tetangga dekatnya, ialah dengan membasmi mereka dari atas bumi sebagai pembalasan terhadap kekerasan kepala mereka, juga untuk menjadi ibrah dan pelajaran bagi umat-umat sekelilingnya. 

Beliau memohon kepada Allah, agar kepada kaumnya, masyarakat Sadum, diberi pengajaran berupa adzab di dunia sebelum adzab yang menanti mereka di akhirat.

Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah swt. Dikirimlah kepadanya tiga orang malaikat menyamar sebagai tamu biasa. Mereka adalah malaikat yang bertamu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira, atas kelahiran Nabi Ishaq, dan memberi tahu kepadanya bahwa mereka adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan adzab kepada kaum Luth, penduduk kota Sadum. 

Nabi Ibrahim telah mohon agar penurunan adzab kepada kaum Sadum ditunda, jika saja mereka kembali sadar mendengarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Nabi Ibrahim mohon agar keponakannya, Luth, diselamatkan dari adzab yang akan diturunkan di atas kaum Sadum.

Para malaikat itu tiba di Sadum menyamar sebagai pria-pria remaja yang berparas tampan dan berwajah serta bertubuh yang elok dan bagus. Dalam perjalanan mereka hendak memasuki kota, mereka berpapasan dengan seorang gadis yang cantik dan ayu, sedang mengambil air dari sebuah perigi. 

Para malaikat atau pria-pria remaja itu bertanya kepada sang gadis, kalau-kalau mereka bisa diterima di rumahnya sebagai tamu. Sang gadis tidak berani memberi putusan sebelum ia berunding lebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditinggalkanlah para pria remaja itu oleh sang gadis seraya ia pulang ke rumah cepat-cepat untuk melapor kepada ayahnya.

Sang ayah ialah Nabi Luth sendiri mendengar laporan puterinya menjadi bingung, Jawaban apa yang ia harus berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu di rumahnya itu. Budi luhurnya dan sifat ramah-tamah serta cinta tamu yang ada padanya mendesak kepadanya agar tidak menolak orang-orang musafir yang datang dari jauh itu bertamu dan tinggal di rumahnya untuk beberapa waktu, namun menerima tamu-tamu remaja yang berparas tampan dan ganteng, mengundang resiko gangguan kepadanya dan kepada tamu-tamunya dari kaumnya yang tergila-gila oleh remaja-remaja yang mempunyai tubuh bagus dan wajah elok.

Sedang kalau hal yang demikian itu terjadi, ia sebagai tuan rumah harus bertanggung jawab terhadap keselamatan tamu-tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.

Timbang punya timbang dan pikir punya pikir, akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth, bahwa ia akan menerima mereka sebagai tamu di rumahnya, apa pun yang akan terjadi sebagai. akibat putusannya ia pasrahkan kepada Allah yang akan melindunginya. Lalu pergilah ia sendiri menjemput tamu-tamu yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah pada saat kota Sadum sudah diliputi kegelapan dan manusianya pada nyenyak tidur di rumah masing-masing.

Nabi Luth berusaha dan berpesan kepada isteri dan kedua puterinya agar merahasiakan kedatangan tamu-tamu, jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya. Akan tetapi isteri Nabi Luth yang memang sehaluan dan sependirian dengan penduduk Sadum telah membocorkan berita kedatangan para tamu dan terdengarlah oleh pemuka-pemuka mereka bahwa Luth ketamuan pemuda-pemuda remaja yang tampan parasnya dan memiliki tubuh yang sangat menarik bagi para penggemar homosex.

Terjadilah apa yang dikhawatirkan oleh Nabi Luth. Begitu tersiar dari mulut ke mulut berita kedatangan tamu-tamu remaja di rumah Luth, berdatanganlah mereka ke rumah beliau untuk melihat para tamunya dan memuaskan nafsu mesumnya. Nabi Luth tidak membukakan pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-masing dan jangan mengganggu tamu-tamu yang datang dari tempat jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan. 

Mereka diberi nasihat agar meninggalkan adat kebiasaan yang mesum itu yang bertentangan dengan fitrah manusia dan qudrat alam, di mana Tuhan telah menciptakan pasangan pria dan wanita guna menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia, sebagai makhluk yang termulia di atas bumi. Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka dilanda adzab dan siksa Allah.

Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth tidak dihiraukan dan diperdulikan, mereka bahkan mendesak akan mendobrak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan, kalau pintu tidak dibuka dengan suka rela. Merasa bahwa dirinya sudah tidak berdaya lagi untuk menahan arus orang-orang penyerbu, 
berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya: 
"Sesungguhnya aku sudah tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam. Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fisik yang dapat menolak kekerasan mereka, tidak pula mempunyai keluarga atau sanak famili yang disegani mereka yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah, aku tidak dapat menghalaukan gangguan terhadap tamu-tamuku di rumahku sendiri".

kisah nabi luth dan kaum sodom


Begitu Nabi Luth usai mengucapkan keluh-kesahnya, para tamu segera mengenalkan diri kepadanya dan memberikan identitasnya, bahwa mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang bertamu kepadanya, dan bahwa mereka datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas menurunkan adzab dan siksa atas rakyatnya yang membangkang dan enggan membersihkan masyarakatnya dan segala kemungkaran dan kemaksiatan yang keji dan kotor.

Kepada Nabi Luth, para malaikat itu menyarankan agar pintu rumah dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang-orang yang haus homo-sex itu masuk. Namun apa lacur, begitu pintu dibuka dan para penyerbu menindakkan kaki untuk masuk, tiba-tiba menggelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu. Mereka mengusap-usap mata, tetapi ternyata sudah menjadi buta total.

Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau-balau, berbentur satu dengan yang lain, berteriak-teriak menanya-nanya gerangan apa yang menjadikan mereka buta dengan mendadak, para malaikat berseru kepada Nabi Luth agar segera meninggalkan perkampungan itu bersama keluarganya, karena saatnya telah tiba bagi adzab Allah yang akan ditimpakan. 

Para malaikat itu berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya, agar dalam perjalanan ke luar kota, jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.

Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama keluarganya yang terdiri dari seorang isteri dan dua puteri, berjalan kencang menuju luar kota, tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya. 

Akan tetapi sang isteri yang merupakan musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tega meninggalkan kaumnya. la berada di belakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan, tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-hentinya menoleh ke belakang, karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri. 

Dan begitu langkah Nabi Luth beserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecualikan isteri Nabi Luth yang munafik itu. Getaran itu mendahului suatu gempa bumi yang keras dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu sijjil yang menghancurkan dengan serta-merta kota Sadum berikut semua penghuninya.

Homo Seks pada Masa Modern

Para ahli pendidikan seks modern dan medis pada dasarnya menganggap homo seks sebagai bentuk deviasi (penyimpangan) seks. Praktek homo seks jauh lebih berbahaya dan lebih merusak dari pada minuman keras dan sejenisnya. Karena perbuatan terkutuk ini bisa merusak dan memabukkan hati dan akal sekaligus. 

Seseorang yang telah terbiasa dan telah menjadi kecanduan untuk melakukan praktek buruk ini, maka kebiasaan tersebut selanjutnya akan menjadi bagian dari hidupnya yang tidak mampu ia tinggalkan. Dalam pada itu setan pun selalu mengipas-ngipasi hatinya yang rusak itu sehingga ia semakin ketagihan untuk melakukannya. Meskipun pada hakikatnya ia tidak pernah mendapatkan kenikmatan dari perbuatan itu apalagi untuk mencapai kepuasan, kecuali ia hanya mabuk serta terbius hati dan otaknya. 

homoseks homo seks homosex homo sex


Hal tersebut sesuai benar dengan firman Allah Swt. yang menggambarkan tentang perilaku seksual kaum Luth (al-Hijr ayat 72). Pada dasarnya mereka itu tidak menikmati dan tidak pernah merasakan kenikmatan yang mereka impikan apalagi untuk mencapai kepuasan syahwat, selain karena akal mereka telah rusak, dan hati mereka yang sakit, yang selalu dihembus-hembusi oleh setan dengan hal-hal yang seolah-olah menyenangkan, padahal sesungguhnya adalah bohong.

Kelainan seksual adalah cara yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan jalan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah dengan menggunakan objek seks yang tidak wajar. 

Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, trauma, dan kelainan genetika. Menurut beberapa dokter ahli, kelainan seksual paling banyak disebabkan faktor genetika. 

Genetika di sini maksudnya ada kelainan pada si anak sewaktu dalam kandungan dan pembentukan gen. Seseorang yang mempunyai kelainan seksual yang diakibatkan oleh faktor genetik ini sulit disembuhkan. Kelainan seksual yang terjadi akibat trauma pada masa kecil disebabkan beberapa faktor dan sangat bervariasi. 
Contohnya, melihat orangtuanya melakukan hubungan seksual atau mengalami pelecehan seksual dari orang yang usianya lebih tua sehingga pengertian tentang hubungan seksual tersebut menjadi salah arti.

Penyebab kelainan seksual dari lingkungan pergaulan tidak lain karena sekitar tempat dia bersosialisasi lebih didominasi oleh orang-orang yang memang telah memiliki kelainan seksual. Akibatnya, lama kelamaan orang tersebut akan mencoba sesuatu yang berbeda. Dengan begitu, secara tidak sadar akan membuatnya merasa ketagihan dan selanjutnya akan mengulanginya lagi. 

Penyimpangan Seksual

Menurut Sigmund Freud yang dikutip Yatimin bahwa kebutuhan seksual adalah kebutuhan vital pada manusia. Jika tidak terpenuhi kebutuhan ini akan mendatangkan gangguan kejiwaan dalam bentuk tindakan abnormal. 

Berbicara mengenai tindakan abnormal pasti berhadapan dengan masalah yang menyangkut tingkah laku normal dan tidak normal. Garis pemisah antara tingkah laku normal dan tidak normal selalu tidak jelas. Para ahli psikologi mengalami kesulitan untuk membedakan apa yang dimaksud dengan bertingkah laku normal dan abnormal.

Sarlito Wirawan membagi tindakan abnormal (perilaku penyimpangan seksual dan perilaku penyimpangan seksual) kepada dua jenis, yaitu

1. Penyimpangan Pada Objek
Pada penyimpangan ini dorongan seksual yang dijadikan sasaran pemuasan lain dari biasanya. Pada manusia normal objek tingkah laku seksual ialah pasangan dari lawan jenisnya, tetapi pada penderita perilaku penyimpangan seksual objeknya bisa berupa orang dari jenis kelamin berbeda, melakukan hubungan seksual dengan hewan (betiality), dengan mayat (Necrophilia), sodomi, oral sexual, homoseksual, lesbianis, dan pedophilia.

2. Penyimpangan pada Caranya
Pada penyimpangan jenis ini dorongan seksual yang dijadikan sasaran pemuasan seksual tetap lawan jenis, tetapi caranya bertentangan dengan norma-norma susila dan etika. Yang termasuk perilaku penyimpangan etika seksual jenis ini ialah perzinaan, perkosaan, hubungan seks dengan saudaranya (mahramnya) sendiri, melacur, dan sejenisnya.

Yang termasuk perilaku penyimpangan seksual
  1. Transvestisme ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan memakai baju lawan jenisnya.
  2. Trans-Sexualisme ialah kecenderungan pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan jalan ganti alat kelamin.
  3. Sexual Oralisme (Oral sexual) ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan memadukan mulut dengan alat kelamin.
  4. Sodomi (non vaginal coitus) ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan melalui dubur.
  5. Necrophilia ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan cara mengadakan hubungan kelamin dengan wanita yang sudah meninggal (mayat).
  6. Pornography ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan cara, melihat gambar-gambar telanjang, membaca bacaan porno, menonton film romantis yang menjurus pornografi, film adegan-adegan seksual erotik, dan sejenisnya.
  7. Obscenity ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan cara mengeluarkan kata-kata kotor, humor seksual, dan sejenisnya.
  8. Fetishisme ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan cara menggunakan simbol dari lawanjenis terutama pakaian.
  9. Soliromantis ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan cara mengotori lambang seksual dari orang yang disenangi.
  10. My Sophilya ialah pemuasan nafsu seksual yang dilakukan dengan cara menggunakan benda-benda kotor.

Kelainan seksual yang banyak dijumpai

a. Homo Seksual
Istilah homo diambil dari bahasa Yunani yang artinya sama. Istilah ini pertama kali diperkenalkan di Eropa menjelang akhir abad ke-19. 

Untuk lebih tepatnya, jika penderita homoseksual tersebut laki-laki, sebutannya gay. Rasa ketakutan atau kebencian seseorang terhadap kaum gay disebut homofobia. 

Jika penderita homoseksual tersebut seorang perempuan, sebutannya lesbian. Jika seseorang dapat melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis maupun lawan jenis, sebutannya biseksual.

Faktor penyebab paling kuat timbulnya kelainan ini adalah faktor keturunan. Dulu, para sosiolog berpendapat bahwa penyebab homoseksual adalah faktor lingkungan, usia dewasa. Namun, pernyataan ini belum teruji 100% kebenarannya. Sejumlah ahli dilibatkan untuk mengetahui jawaban yang sesungguhnya, tetapi sayang hasilnya masih belum dapat dipastikan.

Homoseksual sebenarnya bukan tergolong penyakit pada umumnya, melainkan lebih cenderung kepada pilihan identitas seseorang. Karenanya, cara apa pun yang digunakan untuk penyembuhannya, tidak selamanya akan berhasil. Seorang homoseksual akan sangat sulit untuk diubah menjadi heteroseksual, yaitu seseorang (laki-laki dan perempuan) yang tertarik pada jenis kelamin yang berbeda. Istilah hetero berasal dari bahasa Yunani yang berarti berbeda.

Pandangan masyarakat kita sendiri terhadap kaum homoseksual ini telah mengalami pergeseran. Dulu, mereka menganggap bahwa homoseksual sebagai sesuatu yang menjijikkan, kutukan, pembawa bencana, tidak berperasaan, munafik, penganiaya anak kecil, atau bahkan penyebab AIDS. 

Memang benar, sebelum disebut AIDS, oleh Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS, penyakit ini disebut sebagai penyakit infeksi kaum gay atau gay related infectious disease (GRID). Namun, setelah ditemukan fakta bahwa sindroma ini jelas bukan saja menyerang para gay, namanya diubah menjadi AIDS. 

Seperti diketahui semua orang, HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja, dari orang tua sampai anak-anak. Bahkan dalam kandungan sekalipun, tanpa memandang identitas seksual mereka.

homoseks homo seks homosex homo sex


Sekarang, pandangan terhadap homoseksualitas tidak begitu didramatisir lagi. Bahkan, sebagian masyarakat (terutama masyarakat negara ekonomi maju) telah menerima mereka sebagai bagian anggota masyarakat. Karena sebenarnya, mereka juga sama seperti kebanyakan orang-orang normal lainnya. Hanya, masalah identitas seksualnya yang membedakannya. 

Mereka tidak perlu disalahkan atas keadaan ini. Masalah mana yang benar, tergantung dari apa yang diperbuatnya. Sejauh dirinya dapat mengendalikan dan memperbaiki anggapan yang selama ini dituduhkan masyarakat, tidak akan ada yang menjauhinya.

b. Sodomi
Sodomi adalah hubungan seks yang dilakukan melalui anus. Biasanya sodomi ini dilakukan oleh para homo. Sebenarnya anus hampir dapat disamakan dengan lubang vagina karena memiliki rektum, yaitu bagian usus besar yang terletak dekat anus. Anus juga terdiri dari saraf-saraf sehingga sangat peka dan sensitif terhadap rangsangan seksual. Sodomi berisiko tinggi terhadap kesehatan karena anus merupakan tempat berkumpulnya bakteri.

Anal seks atau hubungan seksual melalui dubur (baik pria pada dubur wanita atau pria pada dubur pria) seperti telah disinggung di depan, hukumnya haram. Rasulullah Saw dengan tegas melarang hubungan anal seks.  

Dampak Buruk Homo Seks

Hubungan seksual lewat anus ini tergolong jenis hubungan seksual yang berisiko tinggi, antara lain:
  1. Anus tidak dapat menghasilkan cairan pelicin seperti vagina saat terangsang sehingga ketika zakar memasuki anus, orang yang disodomi akan merasakan sakit. Kalau kelakuan ini terjadi berulang-ulang, maka otot-otot yang mengatur buang air besar akan hancur, dan kehilangan daya elastisitasnya. Akibatnya, orang itu tidak akan bisa mengendalikan keinginannya untuk buang air besar.
  2. Jika kerusakan itu mencapai bagian atas (rektum), bisa terjadi pendarahan besar. Akibatnya, pelaku sodomi akan terancam infeksi, yang akan menjalar ke usus besar dan organ-organ tubuh lainnya. Anus juga bisa luka dan rektum lecet yang diikuti dengan diare. Menurut penelitian, pelaku sodomi juga rentan terjangkit Hepatitis B atau penyakit kuning.
  3. Bila salah seorang pelaku sodomi mengidap penyakit AIDS maka lawannya pun akan tertular. AIDS merupakan penyakit yang mematikan akibat kehilangan daya tahan tubuh. Sampai saat ini, belum ditemukan obat yang manjur untuk menyembuhkan penyakit ini. Akibatnya, orang yang terkena penyakit AIDS tinggal bertobat saja, menunggu maut datang menghampirinya pelan-pelan.
homoseks homo seks homosex homo sex


Sesungguhnya praktek liwath atau sodomi jauh lebih berbahaya dan lebih merusak dari pada minuman keras dan sejenisnya. Karena perbuatan terkutuk ini bisa merusak dan memabukkan hati dan akal sekaligus. 

Seseorang yang telah terbiasa dan telah menjadi kecanduan untuk melakukan praktek buruk ini, maka kebiasaan tersebut selanjutnya akan menjadi bagian dari hidupnya yang tidak mampu ia tinggalkan. Dalam pada itu setan pun selalu mengipas-ngipasi hatinya yang rusak itu sehingga ia semakin ketagihan untuk melakukannya. 

Meskipun pada hakikatnya ia tidak pernah mendapatkan kenikmatan dari perbuatan itu apalagi untuk mencapai kepuasan, kecuali ia hanya mabuk serta terbius hati dan otaknya. Hal tersebut sesuai benar dengan firman Allah Swt. yang menggambarkan tentang perilaku seksual kaum Luth (al-Hijr ayat 72).

Pada dasarnya mereka itu tidak menikmati dan tidak pernah merasakan kenikmatan yang mereka impikan apalagi untuk mencapai kepuasan syahwat, selain karena akal mereka telah rusak, dan hati mereka yang sakit, yang selalu dihembus-hembusi oleh setan dengan hal-hal yang seolah-olah menyenangkan, padahal sesungguhnya adalah bohong.



Post a Comment

Jasa Desain Website Proffessional