Hikmah Perpindahan Dua Kiblat Umat Islam; Masjidil Aqsa dan Ka'bah

Table of Contents

Masjid Bani Salamah, atau sekarang dikenal dengan Masjid Qiblatain, adalah saksi perpindahan kembali Kiblat Umat Islam. Nabi sedang mengimami Shalat Dhuhur menghadap Masjidil Aqsa, ketika datang wahyu untuk menghadap kembali ke Ka'bah.

Peristiwa Perpindahan Kiblat tersebut, terjadi pada Bulan Rajab di Tahun kedua Hijrah Nabi (2 H). Dua Rakaat awal, Nabi Masih menghadap ke arah Masjidil Aqsa dan dua rakaat sisanya, Nabi menghadap ke arah Ka'bah (Masjidil Haram).

Foto Masjid Qiblatain Madinah

Untuk mengenang sejarah inilah, Masjid Bani Salamah ini, kemudian disebut sebagai Masjid Qiblatain. Hal ini juga diabadikan dalam al-Quran, dalam Surat al-Baqarah ayat ke 143.

Awalnya, perintah untuk memindahkan Kiblat dari Ka'bah ke arah Masjidi Aqsa (180 derajat), menarik banyak Umat Yahudi Madinah masuk Islam. Sebagaimana kita ketahui, bahwa Masjidil Aqsa adalah kiblat dan tempat suci bagi Kaum Yahudi. Menurut beberapa referensi, Umat Islam berkiblat ke arah Masjidil Aqsa selama 17 Bulan. 

Setelah turun wahyu untuk kembali mengalihkan Kiblat ke Ka'bah, banyak yang menganggap bahwa Nabi tidak konsisten. Sebagaimana telah tersirat dalam Ayat al-Quran, bahwa perpindahan kiblat ini salah satunya adalah untuk ujian keimanan bagi Umat Islam.

وَمَا جَعَلۡنَا ٱلۡقِبۡلَةَ ٱلَّتِي كُنتَ عَلَيۡهَآ إِلَّا لِنَعۡلَمَ مَن يَتَّبِعُ ٱلرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيۡهِۚ 

وَإِن كَانَتۡ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى ٱلَّذِينَ هَدَى ٱللَّهُۗ

“Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah.” (QS. Al-Baqarah [2]: 143)

 

Simak Kajian Tafsir Jalalain, terkait ayat tersebut dalam video di bawah ini: